A.Pengertian Epidemiologi
1. Pengertian Epidemiologi Menurut Asal Kata
Jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu EPI yang berarti pada atau tentang, demos yang berati penduduk dan kata terakhir adalalah logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi epidemilogi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk.
Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah :
“Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta Determinat masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor – factor yang Mempengaruhinya).
Suatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada penyakit infeksi menular. Tapi dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. Oleh karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.
1. Pengertian Epidemiologi Menurut Asal Kata
Jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu EPI yang berarti pada atau tentang, demos yang berati penduduk dan kata terakhir adalalah logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi epidemilogi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk.
Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah :
“Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta Determinat masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor – factor yang Mempengaruhinya).
Suatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada penyakit infeksi menular. Tapi dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. Oleh karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.
2. PENGERTIAN
EPIDEMIOLOGI MENURUT PENDAPAT PARA AHLI
Sebagai
ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa mengalami perkembangan
pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam batasan/definisinya. Beberapa definisi telah dikemukakan oleh para pakar
epidemiologi,
beberapa diantaranya adalah :
1. Greenwood ( 1934 )
Mengatakan
bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang
mengenai kelompok ( herd ) penduduk.
Kelebihannya
adalah adanya penekanan pada Kelompok Penduduk yang mengarah kepada Distribusi
suatu penyakit.
2. Brian Mac Mahon ( 1970 )
Epidemiology
is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man. Epidemiologi
adalah Studi tentang penyebaran dan penyebab frekwensi penyakit pada manusia
dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai menentukan
Distribusi Penyakit dan mencari Penyebab terjadinya Distribusi dari suatu
penyakit.
3. Wade Hampton Frost ( 1972 )
Mendefinisikan
Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan tentang fenomena
massal ( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau
sebagai riwayat alamiah ( Natural History ) penyakit menular.
Di
sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi hanya ditujukan kepada
masalah penyakit infeksi yang terjadi/mengenai masyarakat/massa.
4. Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )
Epidemiologi
adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi
manusia.
5. Gary D. Friedman ( 1974 )
Epidemiology
is the study of disease occurance in human populations.
6. Abdel R. Omran ( 1974 )
Epidemiologi
adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan,
penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat –
akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
7. Barbara Valanis
Epidemiology
is term derived from the greek languang ( epid = upon ; demos = people ; logos
= science ).
8. Last ( 1988 )
Epidemiology
is study of the distribution and determinants of health – related states or
events in specified population and the application of this study to control of problems.
9. Elizabeth Barrett
Epidemiology
is study of the distribution and causes of diseases.
10. Hirsch ( 1883 )
Epidemiologi
adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis penyakit pada
manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan dengan
kondisi eksternal
11. Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn
Epidemiology
is concerned with the extend and types of illness and injuries in groups of
people and with the factors which influence their distribution.
12. Robert H. Fletcher ( 1991 )
Epidemiologi
adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan determinan penyakit
dalam populasi.
13. Lewis H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn
Epidemiology
is the description and explanation of the differences in accurence of events of
medical concern in subgroup of population, where the population has been
subdivided according to some characteristic believed to influence of the event.
14. Lilienfeld ( 1977 )
Epidemiologi
adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan dengan penilaian
biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.
15. Moris ( 1964 )
Epidemiologi
adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.
16. Mac Mohan(1986) : ilmu yg mempelajari
distribusi dan determinan penyakit.
17. Gerstman (1998)
: “The core science of public health “ bahwa epidemiologi adalah inti
dari disiplin ilmu Public Health(kesehatan masyarakat).
3. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT CENTER OF
DISEASE CONTROL (CDC) 2002
Adapun
definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last
2001, Gordis 2000 menyatakan
bahwa EPIDEMIOLOGI adalah : “ Studi yang mempelajari Distribusi dan
Determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta penerapannya
untuk pengendalian masalah – masalah kesehatan “. Dari pengertian ini, jelas bahwa Epidemiologi adalah
suatu Studi ; dan Studi itu adalah Riset.
Menurut Leedy (1974), Riset adalah “ a systematic
quest for undiscovered truth”. ( Artinya : Pencarian sistematis terhadap
kebenaran yang belum terungkap ).
4. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT WHO
“Studi ttg distribusi dan determinan kesehatan yg berkaitan dgn
kejadian di populasi danaplikasi dari studi utk pemecahan masalah
kesehatan.
B. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EPIDEMIOLOGI
Seperti
halnya ilmu kedokteran, ilmu epidemiologi lahir dari asumsi bahwa penyakit pada
populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak, namun ada
faktor penyebab dan usaha preventif yang dilakukan. Perkembangan ilmu
epidemiologi tidak terlepas dari tokoh – tokoh yang berjasa dalam perkembangan
ilmu kedokteran. Tokoh – tokoh tersebut antara lain :
1. Hipocrates (abad ke – 5
SM)
Hipocrates
yang dinobatkan sebagai bapak kedokteran, mengemukakan teorinya tentang
penyakit yang dimuat dalam bukunya yang berjudul “On Air, Waters and Places”
yaitu bahwa penyakit terjadi karena adanya kontak dengan jasad hidup serta
berhubungan dengan lingkungan internal dan eksternal seseorang, seperti :
tempat tinggal, musim, angin, udara, jenis tanah, air minum, perilaku manusia,
dan jenis pekerjaannya. Beliau juga yang memperkenalkan istilah epidemik dan
endemik.
2. Veronese fracastoro
(1483-1553) dan Thomas Sydenham (1624-1689)
Kedua
tokoh ini menyatakan teori bahwa kontak dengan penyakit hidup menjadi penyebab
penyakit menular. Teori ini didasari pada fenomena yang terjadi di eropa yaitu
adanya epidemi cacar, sampar dan demam tifus pada abad 14 – 15. Kegiatan –
kegiatan anti epidemic seperti karantina dan lainnya mulai diterapkan, setelah
keefektifannya dikonfirmasikan melalui penelitian dan pengalaman praktek.
3. Edward Jenner (1749-1823)
Menemukan
metode pencegahan cacar melalui vaksinasi (vaksin cowpox).
4. Louis Pasteur (1822-1895),
Robet Koch (1843-1910), Ilyamechniko (1845-1916), Antonio van Lauwenhock,
Igmatz Semmelweis (1818-1865)
Adanya
berbagai penemuan di bidang mikrobiologi dan parasitologi, dimana para ilmuwan
tersebut berhasil membuktikan bahwa mikroba sebagai etiologi penyakit infeksi.
5. William Far (1839)
Tokoh
ini mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab
kematian, serta penerapan data statistik vital untuk mengevaluasi problem –
problem kesehatan masyarakat. Dalam teori miasma (udara buruk) beliau
mengemukakan bahwa di dataran rendah insiden kolera tinggi, karena adanya
polusi udara. Ide – ide kreatifnya tersebut yang membuat beliau dinobatkan
sebagai Bapak Surveilens.
6. John Snow (1849)
Beliau
mengembangkan metoda investigasi wabah yang dapat mengantarkan penyelidikan ke
arah penyebab. Ia menyelidiki dan menganalisis kejadian kematian karena wabah
kolera dengan langkah mengembangkan metode investigasi, menyusun hipotesis, dan
membuktikan hipotesis tersebut. Dengan melanjutkan teori analisa dari William
Far, ia membuat postulat bahwa kolera ditularkan oleh air yang terkontaminasi.
Ia mengamati kenaikan angka kematian di daerah London, yang mendapat pasokan
air minum dari perusahaan Lambert Company dan Southwark Company. Kedua
perusahaan tersebut menggunakan sumber air dari sungai Themes bagian hilir yang
sudah mengalami pencemaran limbah yang berat. Sekitar tahun 1834-1854, Lambert
Company mengganti sumber airnya dari hulu sungai Themes yang bebas pencemaran,
dan hasilnya terdapat penurunan kematian karena kolera pada masyarakat yang
menerima pasokan air minum dari Lambert Company. Dari berbagai kajian yang
dilakukannya, John Snow akhirnya di nobatkan sebagai Bapak Epidemiologi.
7. Graunt (1939)
Tokoh
ini berperan dalam perkembangan epidemiologi pada aspek analisis kuantitatif
morbiditas dan mortalitas. Karyanya yang berjudul “Political
Observations Made Upon the Bills of Mortality” membahas tentang
analisa yang dilakukan dari laporan mingguan kelahiran dan kematian di kota
London, dan untuk pertama kalinya mengkuantifikasikan pola penyakit pada
populasi.
8. Framingham (1949)
Tokoh
ini mengembangkan epidemiologi secara sistematik untuk keperluan desain,
pelaksanaan dan analisis penelitian epidemiologi. Hasil penelitiannya tentang
kardiovascular telah merangsang berkembangnya analisis multivariat dengan
analisis regresi logistik.
9. Doll dan
Hill (1950)
Doll dan
Hill berperan dalam riset – riset epidemiologi dan pendemonstrasian efektifitas
dan efisiensi studi dengan desain kasus control.
Referensi
:
1. Budiarto, Eko.2003. Pengantar Epidemiologi.Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
- Bustan
MN ( 2002 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta
- Nasry,
Nur dasar-dasar epidemiologi
- Arsip
mata kuliah FKM UNHAS 2006-sekarang
5. Azrul Azwar (1999). Pengantar
Epidemiologi, Jakarta: Binarupa Aksara.
6. Bhisma Murti (2003). Prinsip dan Metode Riset
Epidemiologi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
7. Beaglehole,
R. R. Bonita, T. Kjellstrom. 1993. Basic Epidemiology, WHO: Geneva.
8. Budiarto,
Eko. 2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
9. Chandra, Budiman. 1996. Pengantar Prinsip dan
Metode Epidemiologi. Jakarta: EGC.
10. Eko Budiarto ( 2003 ). Pengantar Epidemiologi,
Jakarta: EGC.
11. Leavel, H.R and Clark, E.G. 1967. Preventive
Medicine for the Doctor in His Community, 3th Edition, Mc Graw-Hill Inc. New
York.
12. Indan Entjang ( 1979 ). Ilmu
Kesehatan Masyarakat, Bandung: Penerbit Alumni.
13. Rajab,
Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan. EGC: Jakarta.
14. H.
Heru Subaris Kasjono dan Heldhi B. Kristiawan. 2009. Intisari Epidemiologi.
MITRA CENDIKIA Press: Jogjakarta.
15. Sutrisna,
Bambang. 2010. Pengantar Metode Epidemiologi. PT. DIAN RAKYAT: Jakarta.
16. Hikmawati, Isna. 2010. Buku
Ajar Epidemiologi. Muha Djaya: Jakarta.
Terimakasih atas artikelnya tentang Pengertian Epidemiologi
BalasHapusArtikelnya bagus
BalasHapusKunjungi ittelkom-sby.ac.id