Sabtu, 15 September 2012

Pengertian Epidemiologi Menurut Para Ahli


A.Pengertian Epidemiologi

1. Pengertian Epidemiologi Menurut Asal Kata        
Jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu EPI yang berarti pada atau tentang, demos yang berati penduduk dan kata terakhir adalalah logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi epidemilogi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk.
Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah :
“Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta Determinat masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor – factor yang Mempengaruhinya).
Suatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada penyakit infeksi menular. Tapi dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. Oleh karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.
 

2. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT PENDAPAT PARA AHLI
      Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa mengalami perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam batasan/definisinya. Beberapa definisi telah dikemukakan oleh para pakar epidemiologi,
beberapa diantaranya adalah :
1. Greenwood ( 1934 )
Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai kelompok ( herd ) penduduk.
Kelebihannya adalah adanya penekanan pada Kelompok Penduduk yang mengarah kepada Distribusi suatu penyakit.
2. Brian Mac Mahon ( 1970 )
Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man. Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran dan penyebab frekwensi penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai menentukan Distribusi Penyakit dan mencari Penyebab terjadinya Distribusi dari suatu penyakit.
3.  Wade Hampton Frost ( 1972 )
Mendefinisikan Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan tentang fenomena massal      ( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural History ) penyakit menular.
Di sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi hanya ditujukan kepada masalah penyakit infeksi yang terjadi/mengenai masyarakat/massa.
4. Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )
Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.    
5. Gary D. Friedman ( 1974 )
Epidemiology is the study of disease occurance in human populations.
6. Abdel R. Omran ( 1974 )
Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat – akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
7. Barbara Valanis
Epidemiology is term derived from the greek languang ( epid = upon ; demos = people ; logos = science ).
8. Last ( 1988 )
Epidemiology is study of the distribution and determinants of health – related states or events in specified population and the application of this study to control of problems.
9. Elizabeth Barrett
Epidemiology is study of the distribution and causes of diseases.
10. Hirsch ( 1883 )
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis penyakit pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan dengan kondisi eksternal
11. Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn
Epidemiology is concerned with the extend and types of illness and injuries in groups of people and with the factors which influence their distribution.
12. Robert H. Fletcher ( 1991 )
Epidemiologi adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan determinan penyakit dalam populasi.
13. Lewis H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn
Epidemiology is the description and explanation of the differences in accurence of events of medical concern in subgroup of population, where the population has been subdivided according to some characteristic believed to influence of the event.
14. Lilienfeld ( 1977 )
Epidemiologi adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan dengan penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.
15. Moris ( 1964 )
Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.
 16. Mac Mohan(1986) : ilmu yg mempelajari distribusi dan determinan penyakit.
 17. Gerstman (1998) : “The core science of public health “ bahwa epidemiologi adalah inti dari disiplin ilmu Public Health(kesehatan masyarakat).

3. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT CENTER OF DISEASE CONTROL (CDC) 2002                     
Adapun definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last 2001, Gordis 2000 menyatakan bahwa EPIDEMIOLOGI adalah : “ Studi yang mempelajari Distribusi dan Determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta penerapannya untuk pengendalian masalah – masalah kesehatan “. Dari pengertian ini, jelas bahwa Epidemiologi adalah suatu Studi ; dan Studi itu adalah Riset. 
Menurut Leedy (1974), Riset adalah a systematic quest for undiscovered truth”. ( Artinya : Pencarian sistematis terhadap kebenaran yang belum terungkap ). 

 4. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT WHO
“Studi ttg distribusi  dan determinan kesehatan yg berkaitan dgn kejadian di  populasi  danaplikasi dari studi utk pemecahan masalah kesehatan.

B.  SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EPIDEMIOLOGI
Seperti halnya ilmu kedokteran, ilmu epidemiologi lahir dari asumsi bahwa penyakit pada populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak, namun ada faktor penyebab dan usaha preventif yang dilakukan. Perkembangan ilmu epidemiologi tidak terlepas dari tokoh – tokoh yang berjasa dalam perkembangan ilmu kedokteran. Tokoh – tokoh tersebut antara lain :
1.      Hipocrates (abad ke – 5 SM)
Hipocrates yang dinobatkan sebagai bapak kedokteran, mengemukakan teorinya tentang penyakit yang dimuat dalam bukunya yang berjudul “On Air, Waters and Places” yaitu bahwa penyakit terjadi karena adanya kontak dengan jasad hidup serta berhubungan dengan lingkungan internal dan eksternal seseorang, seperti : tempat tinggal, musim, angin, udara, jenis tanah, air minum, perilaku manusia, dan jenis pekerjaannya. Beliau juga yang memperkenalkan istilah epidemik dan endemik.
2.      Veronese fracastoro (1483-1553) dan Thomas Sydenham (1624-1689)
Kedua tokoh ini menyatakan teori bahwa kontak dengan penyakit hidup menjadi penyebab penyakit menular. Teori ini didasari pada fenomena yang terjadi di eropa yaitu adanya epidemi cacar, sampar dan demam tifus pada abad 14 – 15. Kegiatan – kegiatan anti epidemic seperti karantina dan lainnya mulai diterapkan, setelah keefektifannya dikonfirmasikan melalui penelitian dan pengalaman praktek.
3.      Edward Jenner (1749-1823)
Menemukan metode pencegahan cacar melalui vaksinasi (vaksin cowpox).
4.      Louis Pasteur (1822-1895), Robet Koch (1843-1910), Ilyamechniko (1845-1916), Antonio van Lauwenhock, Igmatz Semmelweis (1818-1865)
Adanya berbagai penemuan di bidang mikrobiologi dan parasitologi, dimana para ilmuwan tersebut berhasil membuktikan bahwa mikroba sebagai etiologi penyakit infeksi.
5.      William Far (1839)
Tokoh ini mengembangkan sistem pengumpulan data rutin tentang jumlah dan penyebab kematian, serta penerapan data statistik vital untuk mengevaluasi problem – problem kesehatan masyarakat. Dalam teori miasma (udara buruk) beliau mengemukakan bahwa di dataran rendah insiden kolera tinggi, karena adanya polusi udara. Ide – ide kreatifnya tersebut yang membuat beliau dinobatkan sebagai Bapak Surveilens.
6.      John Snow (1849)
Beliau mengembangkan metoda investigasi wabah yang dapat mengantarkan penyelidikan ke arah penyebab. Ia menyelidiki dan menganalisis kejadian kematian karena wabah kolera dengan langkah mengembangkan metode investigasi, menyusun hipotesis, dan membuktikan hipotesis tersebut. Dengan melanjutkan teori analisa dari William Far, ia membuat postulat bahwa kolera ditularkan oleh air yang terkontaminasi. Ia mengamati kenaikan angka kematian di daerah London, yang mendapat pasokan air minum dari perusahaan Lambert Company dan Southwark Company. Kedua perusahaan tersebut menggunakan sumber air dari sungai Themes bagian hilir yang sudah mengalami pencemaran limbah yang berat. Sekitar tahun 1834-1854, Lambert Company mengganti sumber airnya dari hulu sungai Themes yang bebas pencemaran, dan hasilnya terdapat penurunan kematian karena kolera pada masyarakat yang menerima pasokan air minum dari Lambert Company. Dari berbagai kajian yang dilakukannya, John Snow akhirnya di nobatkan sebagai Bapak Epidemiologi. 
7.      Graunt (1939)
Tokoh ini berperan dalam perkembangan epidemiologi pada aspek analisis kuantitatif morbiditas dan mortalitas. Karyanya yang berjudul “Political Observations Made Upon the Bills of Mortality” membahas tentang analisa yang dilakukan dari laporan mingguan kelahiran dan kematian di kota London, dan untuk pertama kalinya mengkuantifikasikan pola penyakit pada populasi.
8.      Framingham  (1949)
Tokoh ini mengembangkan epidemiologi secara sistematik untuk keperluan desain, pelaksanaan dan analisis penelitian epidemiologi. Hasil penelitiannya tentang kardiovascular telah merangsang berkembangnya analisis multivariat dengan analisis regresi logistik.
9.      Doll  dan Hill (1950)
Doll  dan Hill berperan dalam riset – riset epidemiologi dan pendemonstrasian efektifitas dan efisiensi studi dengan desain kasus control.
Referensi :
  1.    Budiarto, Eko.2003. Pengantar Epidemiologi.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
  1. Bustan MN ( 2002 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta
  2. Nasry, Nur dasar-dasar epidemiologi
  3. Arsip mata kuliah FKM UNHAS 2006-sekarang
     5.  Azrul Azwar (1999). Pengantar Epidemiologi, Jakarta: Binarupa Aksara.
 6. Bhisma Murti (2003). Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
 7. Beaglehole, R. R. Bonita, T. Kjellstrom. 1993. Basic Epidemiology, WHO:       Geneva.
  8. Budiarto, Eko. 2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
9.  Chandra, Budiman. 1996. Pengantar Prinsip dan Metode Epidemiologi. Jakarta: EGC.
    10. Eko Budiarto ( 2003 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta: EGC.
11. Leavel, H.R and Clark, E.G. 1967. Preventive Medicine for the Doctor in His Community, 3th Edition, Mc Graw-Hill Inc. New York.
12. Indan Entjang ( 1979 ). Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung: Penerbit  Alumni.
13.   Rajab, Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan. EGC: Jakarta.
14.   H. Heru Subaris Kasjono dan Heldhi B. Kristiawan. 2009. Intisari Epidemiologi. MITRA CENDIKIA Press: Jogjakarta.
15.  Sutrisna, Bambang. 2010. Pengantar Metode Epidemiologi. PT. DIAN RAKYAT: Jakarta.
16.   Hikmawati, Isna. 2010. Buku Ajar Epidemiologi. Muha Djaya: Jakarta. 

2 komentar: